Selama laga pemanasan jelang Olimpiade Tokyo 2021, tim sepakbola pria Jerman memutuskan untuk keluar dari lapangan. Hal ini dilakukan 5 menit jelang laga berakhir setelah Jordan Torunarigha, pemain bertahan Jerman, menjadi sasaran dari insiden rasis Olimpiade 2021.
Tindakan Tegas Timnas Jerman terkait Insiden Rasis Olimpiade 2021
Timnas sepakboal pria Jerman memutuskan untuk hengkang dari lapangan laga pemanasan Olimpiade Tokyo. Langkah ini mereka ambil hanya 5 menit sebelum laga berakhir. Hal ini diduga terkait insiden rasis Olimpiade 2021 yang mengarah pada salah satu pemain mereka.
Menurut kabar yang disampaikan Fun 88, timnas Jerman tengah berlaga melawan timnas Honduras. Laga ini sendiri dijadwalkan sebagai laga persiapan jelang perhelatan Olimpiade Tokyo 2021. Sebagaimana umumnya, laga-laga seperti ini seyogianya difungsikan untuk menguji ketahanan fisik para pemain jelang menghadapi laga utama nanti.
Pada laga tersebut, timnas Jerman berada dalam kondisi imbang 1-1 dengan sang lawan. Meski awalnya sempat tertinggal, namun Jerman berhasil mengimbangi kedudukan berkat gol dari Felix Uduokhai.
Meski demikian, dengan waktu yang tinggal 5 menit hingga laga berakhir, seluruh punggawa timnas Jerman memutuskan hengkang. Menurut cuitan dari akun Twitter timnas Jerman, langkah ini diambil para pemain setelah pemain bertahan mereka, Jordan Torunarigha, dikabarkan menjadi sasaran insiden rasis Olimpiade 2021.
Tanggapan Timnas Honduras terkait Insiden Rasis Olimpiade 2021
Menanggapi peristiwa tersebut, pihak timnas Honduras menyampaikan tanggapan mereka. Mereka mengonfirmasi langkah yang diambil lawan mereka setelah ‘sebuah ejekan bernada rasial’ yang diarahkan kepada salah satu pemain timnas Jerman.
Meski demikian, dalam kesempatan yang sama, pihak timnas Honduras bersikukuh bahwa langkah ini sebenarnya tidak diperlukan. Tindakan pihak timnas Jerman tidak lebih akibat dari sebuah kesalahpahaman yang terjadi di lapangan.
Dunia Sepakbola dan Rasisme
Baru-baru ini, isu rasisme memang kerap menghantui dunia sepakbola. Sebelum insiden rasis Olimpiade 2021 ini, peristiwa serupa juga pernah terjadi pada perhelatan Euro 2021 yang lalu.
Pada peristiwa tersebut, oknum pelaku tindakan rasial diduga seorang mahasiswa. Akibat dari tindakannya tersebut, sebuah universitas, yang kabarnya menawarkan beasiswa bagi sang oknum, diberitakan menarik penawaran tersebut. Hal ini dilakukan setelah sang oknum diduga melakukan tindakan rasial kepada setidaknya salah satu pemain timnas Inggris setelah laga final Euro 2021.
Beberapa sumber bahkan sempat menampilkan cuplikan video dari sebuah grup obrolan Snapchat terkait insiden ini. Video tersebut memperdengarkan ucapan dari seorang oknum, yang tidak terlihat wajahnya, yang mengarah pada ejekan rasial. Ucapan ini diduga diarahkan kepada Bukayo Saka, Jadon Sancho, dan Marcus Rashford. Memang hingga kini belum ada kepastian kabar terkait motif sang pelaku. Namun isu yang berdesus mengatakan hal ini tidak terlepas dari kegagalan para pemain tersebut dalam membobol gawang timnas Italia pada adu penalti laga final Euro 2021.
Juru bicara universitas, yang diketahui bernama Universitas Nottingham Trent, mengatakan bahwa tuduhan tersebut diak melibatkan mahasiswa/i aktif mereka. Sebagai lembaga pendidikan, pihak universitas juga tidak memberikan toleransi terhadap tindakan diskriminatif dalam bentuk apapun. Hal ini juga berlaku pada tindakan rasisme.
Segera setelah mengetahui insiden tersebut, pihak universitas segera mengambil tindakan tegas. Menurut sang juru bicara, pihak universitas segera memutuskan untuk menarik penawaran kepada oknum tersebut. Langkah ini diharapkan mampu memberikan sanksi tegas atas tindakan sang oknum. Meski demikian, hingga kini belum ada kepastian kabar dari pihak kepolisian setempat terkait dugaan isu rasisme ini.