Persembahan gol Bukayo Saka di babak pertama berhasil mengantarkan Arsenal mengoleksi kemenangan atas Leeds United. Walau akhirnya menang dengan skor 1-0, tapi tak jarang orang menganggap kemenangan tersebut sebagai satu hal kontroversial. Tapi setidaknya bagi Bukayo Saka dkk, setidaknya kemenangan bisa dipastikan berkat hasil tersebut.
Gol Tunggal Arsenal
Saka berhasil mencetak gol penentuk kemenangan timnya hanya berjeda 10 menit sebelum babka pertama selesai. Gol yang ia berikan ke gawang Leeds United menjadi pemasti kemenangan bagi pihaknya. The Gunners pun akhirnya berhasil mendapatkan 9 kali kemenangan dari perjalanan mereka di sebanyak 10 pertandingan sejak musim ini bergulir.
Tapi Leeds, terinspirasi dari pergantian Patrick Bamford di babak kedua, mengubah permainan mereka menjadi agresif. Tapi harapan untuk bisa menyeimbangkan kedudukan tidak pernah terjawab sampai akhir babka kedua.
Gagal Eksekusi Penalti
Bamford yang sempat diberikan tugas untuk mengeksekusi penalti, sayangnya gagal menjawab tugas tersebut dengan baik. Leeds juga sebenarnya sempat mendapatkan kesempatan kedua untuk mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan. Kesempatan tersebut berhasil berbuah menjadi gol dan dinyatakan sah oleh pihak wasit. Tapi sayangnya, teknologi VAR yang digunakan pada pertandingan tersebut menjadi alasan pihak yang sama menganulir keputusan tersebut.
Pertandingan tersebut juga sempat ditunda oleh sang wasit kepala hanya kurang dari 1 menit setelah dimulai. Penundaan terpaksa dilakukan karena para ofisial pertandingan tidak mampu berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Belum lagi teknologi garis gol dan VAR juga tidak mampu bekerja dengan baik akibat adanya lonjakan daya di awal pertandingan.
Dicemooh Penonton di Laga Arsenal vs Leeds United
Insiden penundaan pertandingan langsung membuka kesempatan bagi penonton untuk mengkritik langkah wasit. Kritik dilontarkan menurut Fun88bola karena banyak penonton beranggapan pertandingan tersebut seolah hanya bergantung pada teknologi. Padahal ada banyak ofisial pada pertandingan tersebut yang tetap bisa memimpin dan menjalankan pertandingan seperrti biasa.
Ketika pertandingan dimulai kembali, pihak Leeds United mencoba menekan pihak Arsenal untuk membangun nmomentum mereka. Namun, upaya mencetak gol dengan serangan melengkung dari Sinisterra berhasil dihalau oleh penjaga gawang dari pihak Arsenal.
Sepanjang babak kedua, pihak Leeds United dan Arsenal terpantau berulang kali melakukan serangan balik ke pihak lawan. Sayangnya, hingga peluit dari wasit berbunyi pertandan pertandingan telah berakhir, tidak ada perubahan hasil dari posisi babak pertama.
Kesempatan kali ini memang mendaulat Arsenal sebagai pemenang. Tapi jika saja penggunaan teknologi VAR tidak berlaku, pihak Leeds United sebenarnya sudah mengimbangi kedudukan gol pada pertandingan tersebut. Beberapa kalangan pun mencoba mengaitkan masalah daya pada pertandingan tersebut dengan adanya kemungkinan kerusakan pada sistem wasit pendamping pertandingan (VAR). Kerusakan pada perangkat bisa saja terjadi dan dapat berdampak pada penurunan kualitas keputusan yang diambil. Ini seharusnya sudah menjadi masukan berharga bagi UEFA dan FIFA yang terkenal paling getol dalam mendorong penggunaan teknologi ini. Apalagi pertandingan antara kedua klub Liga Primer Inggris tersebut memberikan pesan penting yaitu tingkat ketergantungan yang tinggi dari ofisial pertandingan pada perangkat teknologi pertandingan. Padahal seharusnya perangkat-perangkat tersebut hanya difungsikan sebagai pendukung, bukan instrumen utama yang menentukan perjalanan suatu pertandingan.