Everton tengah berisiko kehilangan 12 poin secara tidak terduga. Sanksi ini dapat dikenakan kepada mereka jika penyelidikan yang tengah berjalan membuktikan adanya pelanggaran kebijakan Financial Fair Play yang dilakukan oleh klub tersebut. Secara khusus, mereka tengah dalam penyelidikan atas kepatuhan pada kebijakan Keberlanjutan dan Laba Liga Primer INggris.
Kabut Menyelimuti Everton
Kabut gelap tengah menyelubungi markas Everton di Goodison Park sejak bulan Maret tahun ini. Pengelola Liga Primer Inggris mencurigai sang Toffees melakukan pelanggaran kebijakan Financial Fair Play. Sebuah komite independen bahkan telah dibentuk untuk mempelajari jumlah kerugian klub tersebut yang dianggap sama sekali tidak wajar.
Kebijakan ini secara spesifik menetapkan bahwa tim hanya dapat mencatatkan kerugian hingga 105 juta poundstelring dalam rentang waktu 3 tahun. Sementara tingkat kerugian yagn dialporkan oleh sang Toffees dalam periode yang sama secara mengejutkan berada di kisarna 371,8 juta poundsterling.
Potensi Sanksi Menghampiri Everton
Jika hal ini benar-benar terjadi, suatu hal di luar kewajaran, maka bukan tidak mungkin sanksi serius akan dikenakan kepada klub tersebut. Jumlah kerugian masif yang diderita oleh Everton dapat berujung pada sanksi masif yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sayangnya, bahkan sebelum kabar tentang sanksi ini beredar, Everton harus berjuang mati-matian untuk bisa sekadar bertahan hidup dalam 2 musim terakhir.
Beberapa sanksi dapat dikenakan kepada tim tersebut. Salah satu di antaranya adalah pengurangan 12 poin terhadap klub pimpinan Sean Dyche tersebut. Hal ini dapat terjadi jika dugaan pelanggaran kebijakan FFP benar-benar terbukti oleh komite independen yang telah ditunjuk. Jika sanksi ini nantinya diberikan, maka pengurangan poin ini akan menjadi yang terbesar di sepanjang sejarah turnamen ini.
Pernah Terjadi Sebelumnya
Menurut Fun88bola, sejarah mencatat bahwa hanya Middlesbrough yang pernah mengalami sanksi yang sama. Keduanya masing-masing mengalami penguragan 3 poin pada 1997 dan 9 poin pada 2010. Middlesbrojugh bahkan terpaksa harus menunda sebuah laga melawan Blackburn Rovers tanpa izin karena tidak memiliki pemain dalam kondisi yang cukup sehat untuk bertandinga pada kesempatan tersebut.
Pengurangan 3 poin yang dialami oleh Brou padas kesempatan tersebut berperan besar dalam mendorong tim tersebut terjungkal ke zona degradasi. Sementara pengurangan poin yang terjadi di Portsmouth membuat mereka tak bisa bersaing dengan cukup optimal pada momen tersebut.
Meski demikian, Everton tampaknya tengah berjuang keras untuk mempertahankan posisi mereka saat ini. Mereka bahkan bersikeras tidak melakukan pelanggarakan kebijakan apapun yang berlaku. Bahkan dalam pernyataannya, Everton mengutarakan bahwa mereka selalu mengikuti semua peraturan yang ada terkait kepatuhan klub atas regulai yang ada. Bahkan tim independen telah ditunjuk oleh tim untuk mendampingin perjalanan tim tersebut agar tetap sejalan dengan semua kebijakan yang berlaku di dunia sepakbola, tidak terkecuali kebijakan tentang keuangan klub.
Klub tersebut juga mengatakan bahwa pihak mereka saat ini tengah berjuang untuk mempertahankan posisi dan status mereka di hadapan komite yang telah ditunjuk oleh otoritas penyelenggara kompetisi. Klub tersebut mengaku bahwa dalam beberapa tahun terakhir, berdasarkan informasi terbuka yang disediakan Liga Primer Inggris, mereka telah berupaya sebaik mungkin untuk mematuhi semua peraturan yang ada. Mereka bahkan secara terbuka menyediakan informasi yang diperlukan oleh otoritas terkait serta secara sadar penuh berkomitmen mengikuti peraturan dari Liga Primer Inggris, UEFA, hingga FIFA.