Dengan waktu yang kurang dari 1 bulan, berbagai pihak menantikan dengan antusias penyelenggaraan Euro 2020. Hal ini tidak terkecuali pihak UEFA sebagai asosiasi sepakbola pusat di tanah Eropa. Berbagai hal pun tengah disiapkan untuk memstikan lancarnya perhelatan ini. Salah satunya adalah menyediakan sejumlah tiket Euro 2020 (2021) yang cukup untuk perhelatan seluruh laga. Meski demikian, rumor yang beredar belakangan ini menempatkan UEFA pada posisi yang kurang mengenakkan, terlebih di tengah adanya rumor paket tiket yang dibanderol terlalu mahal.
Pembatalan Tiket Euro 2020 (2021) oleh UEFA
Semua kabar tidak mengenakkan tersebut sendiri dimulai setelah UEFA mengumumkan kebijakan pembatalan tiket. Asosiasi tersebut menyatakan mereka akan menggunakan sistem pengundian acak untuk menentukan tiket yang akan dibatalkan dari pihak peserta pada perhelatan Euro 2020 mendatang. hal init ak pelak menimbulkan kekacauan serta rasa kecewa dari para pemain yang mendapatkan kepastian kabar pembatalan tiket tersebut.
Pihak UEFA sendiri dipastikan telah mengirimkan surel berisi notifikasi pembatalan tiket Euro 2020 (2021) tersebut kepada seluruh pihak yang terdampak. Dari pihak UEFA sendiri, langkah ini terpaksa diambil karena stadion penyelenggara tidak akan bisa beroperasi dengan kapasitas penuh. Hal inilah yang kemudian menimbulkan kekecewaan di tengah para penonton. Terlebih sejak tahun 2019 lalu, banyak penonton yang telah melakukan pembelian tiket. Mereka yang merasa berhak semakin merasa kecewa ketika mendapatkan kabar tidak mengenakkan dari pihak UEFA. Bahkan setelah adanya kabar pembatalan tiket tersebut, UEFA ditengarai tetap menawarkan paket tiket dalam banderol harga yang sangat tinggi. Hal ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di tengah para penonton.
Kapasitas Stadion dan Tiket Euro 2020 (2021)
Sejauh ini, pihak UEFA memastikan bahwa terdapat sekitar 21.000 tiket yang dapat digunakan oileh penonton untuk menyaksikan 3 laga grup yang akan diselenggarakan di Stadion Wembley, London. Jumlah ini maish berkisar di angka 25% dari kapasitas total stadion tersebut. Pihak UEFA sendiri diketahui telah mendorong pihak FA dan pemerintah setempat untuk setidaknya menaikkan kapasitas stadion ke 50% pada perhelatan sesegera mungkina. Terkait hal ini, menurut penuturan Fun88 Indonesia, hal ini masih akan sangat memungkinkan mengingat pihak pemerintah Inggris sendiri tengah gencar melakukan pelonggaran kebijakan berkumpulnya masyarakat.
Penggunaan Sistem Acak
Penggunaan sistem acak yang dilakukan oleh UEFA untuk menentukan tiket Euro 2020 (2021) yang dibatalkan memang mengejutkan banyak pihak. Tak sedikit pihak yang harus merasa kecewa karena telah mengumpulkan tiket sejak jauh hari dan ternyata harus dibatalkan. Tak hanya itu, pihak UEFA juga diduga tidak transparan dalam melakukan pengundian tiket secara acak. Terkait hal ini, tak sedikit pihak yang kemudian beranggapan bahwa pihak UEFA sebenarnya mengalokasikan sebagian dari tiket yang ada untuk dijual ke pihak tertentu.
Hal ini turut dikuatkan dengan anggapan bahwa untuk stadion tertentu, belum ada kepastian jumlah penonton yang telah membeli tiket. Meski demikian, para penonton tetap mendapatkan pembatalan tiket dari pihak UEFA. Tak hanya itu, kekecewaan ini kemudian diperparah dengan berhembusnya kabar bahwa pihak asosiasi sepakbola Eropa tersebut ditengarai tetap menawarkan paket menonton dalam banderol harga yang sangat tinggi.