Penyelenggaraan ajang Euro 2020 yang sudah semakin dekat membuat banyak pihak berspekulasi akan ajang yang satu ini. Salah satu topik yang kerpa dibahas belakangan ini adalah kemungkinan munculnya kuda hitam. Hal ini cukup menarik untuk dibahas karena pada tahun ini, sebagian besar tim nasional partisipan mengalami distribusi kekuatan yang cukup merata. Tak terkecuali di antaranya Rusia. Bahkan tak sedikit pihak yang sebenarnya beranggapan bahwa Rusia akan menjadi kuda hitam Euro 2020,
Potensi Sang Kuda Hitam Euro 2020
Dengan waktu yang semakin tersisa sedikit, berbagai tim nasional negara partisipan mulai mengumumkan daftar pemain mereka. Meski demikian, Rusia tampaknya tidak mau mengambil langkah ini terburu-buru. Tak hanya itu, jika dibandingkan dengan timnas lainnya yang mencantumkan hingga 33 orang pemain di daftar pemain sementara mereka, Rusia hanya berakhir di angka 29 pemain. Meski pada akhirnya daftar ini akan berubah menuju hanya 26 pemain sebagaimana ketentuan UEFA, namun kecenderungan pihak timnas Rusia untuk melakukan perubahan drastis di tim adalah suatu fenomena yang tergolong biasa. Perubahan signifikan dapat terjadi sehingga bukan tidak mungkin Rusia akan menjadi kuda hitam Euro 2020 pada tahun ini.
Meski demikian, sebagaimana disarankan oleh Fun 88, sebelum kita benar-benar menganalisis potensi sesungguhnya dari tim asuhan Gavriil Kachalin ini, penting untuk mengingat riwayat perjalanan tim nasional negara Vladimir Putin tersebut. Hal menarik tentang mereka saat ini adalah Kachalin tengah menjalankan tugasnya di masa-masa keemasan tim nasional Rusia. Sejak tahun 1956 silam, Rusia berkali-kali memenangkan berbagai egelar kejuaraan. Beberapa di antaranya termasuk medali emas Olimpiade 1956, juara European Championships 1960, perempat final Piala Dunia mulai1958 hingga 1970, dan berbagai hasil-hasil menarik lainnya. Tak hanya itu, berbagai pemain kenamaan juga turut menghiasi daftar pemain Rusia. Salah satu di antaranya adalah Lev Yashin yang sukses mendapatkan penghargaan Ballon d’Or pada 1963. Setidaknya catatan-catatan menakjubkan ini membuktikan bahwa tim nasional Rusia sejatinya memiliki potensi besar untuk menunjukkan keajaiban.
Perjalanan Sang Kuda Hitam Euro 2020
Meski demikian, dalam ajang Euro sendiri, Rusia tampaknya masih lekat dengan gagal di babak penyisihan grup. Baru pada tahun 2008 silam, mereka berhasil mencapai peringkat 3 kompetisi ini. Tampaknya untuk mencegah hal ini terjadi, berbagai langkah dilakukan oleh pihak manajemen, termasuk di antaranya menunjuk Artem Dzyuba sebagai kapten tim serta menunjuk Stanislav Cherchesov sebagai pelatih. Meski demikian memang patut diakui bahwa kedua nama ini bukan sosok yang terlepas dari berbagai kontroversi.
Terlepas dari hal itu, Rusia sendiri, berbekal daftar pemain yang mereka umumkan, menyiratkan adanya potensi besar untuk keluar sebagai juara. Terlebih mereka berada di grup yang sama dengan Belgia, hal ini bisa menjadi kunci bagi mereka untuk lebih mudah lolos dari babak penyisihan grup. Kehadiran Dzyuban sebagai kapten juga akan memberikan dorongan bagi pemain lainnya mengingat ia sendiri berhasil mencatatkan 0 gol dalam 10 laga terakhir yagn diikutinya. Tak hanya itu, berbagai pemain kenamaan lain juga siap membatu mewujudkan impian para pemain. Dua di antaranya adalah Denis Cheryshev dari Valencia CF dan Alexsandr Golovin dari AS Monaco. Kehadiran mereka akan menjadi kunci keberhasilan Rusia pada perhelatan Euro 2020 kelak.
Potensi yang Menjanjikan
Potensi memang besar bagi Rusia untuk menjadi kuda hitam Euro 2020. Meski demikian, perlu juga diingat bahwa performa mereka di Piala Dunia 2018 sudah seharusnya menjadi catatan tersendiri. Kala itu, mereka gagal keluar sebagai pemenang terlepas bertindak sebagai tuan rumah penyelenggara. Mereka pun harus puas berakhir di babak 8 besar setelah sebelumnya mengalahkan Spanyol di babak 16 besar.
Hasil inilah yang kemudian menggerakkan pihak – pihak untuk beranggapan bahwa sebenarnya Rusia memiliki potensi besar untuk memutarbalikkan konstelasi tim pada perhelatan Euro 2020 (2021) kali ini. Apabila hal ini bisa dipertahankan dengan optimal, bukan tidak mungkin bagi mereka untuk mencapai hal yang menjadi milik sang jawara sepakbola Eropa.