Pemain depan Manchester City, Erling Haaland, akhirnya membuktikan bahwa dirinya hanya manusia biasa. kegagalan dirinya dalam menggunakan 2 kesempatan emas untuk mencetak gol ke gawang Southampton memberikan kesan ini. Sang pemain berusia 22 tahun tersebut terlihat tak mampu berbuat banyak setelah gagal mencetak gol ke-20 dirinya di musim ini setelah mendapatkan umpan dari Phil Foden di Stadion Etihad.
Hilangnya Kesempatan Emas Erling Haaland
Sekali lagi ketika dirinya tampil, banyak pihak berharap dirinya akan sekali lagi merobek gawang lawan. Tapi sayangnya pemain asal Norwegia tersebut gagal meluncurkan serangan yang dinanti-nantikan banyak orang tersebut.
Kegagalannya tak hanya berhenti di situ. Di babak kedua, ia bahkan gagal menerima umpan bola dari Kevin de Bruyne. Tak sedikit yang beranggapan bahwa kedua kejadian ini memberikan petunjuk bahwa meski dirinya adalah sosok pemain muda yang dianggap akan membawa perubahan ke tatanan sepakbola Eropa dan mungkin global, dirinya tidak bisa terlepas dari kesalahan.
Terkejut dengan Menurunnya Permainan Erling Haaland
Sebagai pemain yang sering mendapatkan pujian, sekarang turunnya permainan Erling Haaland menjadi bahan pergunjingan banyak orang. Dengan kemampuannya mencetak 19 gol di musim ini, banyak orang masih tak percaya hal seperti ini bisa terjadi pada dirinya.
Bahkan, salah satu pemain legendaris Inggris, Gary Lineker, dengan cepat menyampaikan kritiknya. Ia mengatakan bahwa pemain Manchester City tersebut pada dasarnya tidak berhak mendapatkan pujian yang selama ini diberikan kepadanya, bahkan jika ia mampu bermain dengan luar biasa cemerlang sejak awal musim kompetisi kali ini.
Kritik atas Tumpulnya Pemain
Kritiknya, seperti yang berhasil dikumpulkan oleh Fun88asia, menempatkan Erling Haaland sebagai seorang pemain yang gagal mengeksekusi kesempatan yagn baik, mencetak gol dari dalam kontak penalti. Menurutnya, hal ini adalah sebuah kesalahan yang memang sering terjadi di antara para pemain.
Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa memang peristiwa seperti ini cukup menarik untuk diikuti. Dengan banyaknya harapan dari pihak Manchester City terhadap dirinya dan kualitas permainannya yang luar biasa sejak kompetisi ini berguliar, peristiwa ini memang bisa dibilang kejadian yang langka, tapi bukan sesuatu yang sama sekali mustahil terjadi. Mudah dikatakan bahwa jika mempelajari semua riwayat pertandingan sang pemain, pertandingannya kali ini merupakan catatan terburuk yang pernah terjadi dengan sang pemain Manchester City tersebut.
Dengan banyaknya kritik yang mengarah pada dirinya, menariknya sang pemain berdarah Jerman tersebut tidak terlalu banyak memberikan reaksi. Meski dirinya sempat dipuji karena berhasil melakukan hattrick kedua di musim kali ini ketika melawan Manchester United, tapi kegagalannya di 2 kesempatan untuk mencetak gol membuat seolah semua prestasinya hilang dengan sekejap.
Belum juga diketahui langkah yang akan diambil oleh pihak Pep Guardiola maupun para petinggi klub sepakbola asal kota Manchester City. Tapi setidaknya para penggemar klub kasta atas Liga Primer Inggris tersebut tentunya tidak akan langsung membantarkan pemain baru mereka tersebut.Besarnya investasi yang sudah mereka keluarkan tak akan langsung membuat mereka mengandaskan harapan kepada sang pemain. Sebaliknya, banyak pakar beranggapan justru pihak klub akan mendorong sang pemain untuk tidak tenggelam di rasa kecewanya dan bangkit dengan strategi dan kemampuan lebih baik untuk menebus kesalahan fatal tersebut di masa dan pertandingan mendatang.