Pelatih Chelsea, Graham Potter, mengakui kalau dirinya tidak terkesan dengan aksi selebrasi gol yang dilakukan oleh Kai Havertz. Ia bahkan merasa terganggu dengan tindakan pemainnya tersebut yang terkesan menghina penjaga gawang Everton, Jordan Pickford., Kritik keras tersebut ia lontarkan ketika timnya berhasil menahan imbang Everton di laga Stamford Bridge pada hari Sabtu lalu. Di akhir pertandingan, wasit menyatakan kedua tim berakhir dengan posisi imbang usai sama-sama mencetak 2 gol.
Berhasil Memecah Kebuntuan
Setelah sempat menjalani laga babak pertama tanpa mencetak gol sama sekali, skuad Graham Potter berhasil memecah kebuntuan berkat gol yang dicetak oleh Joao Felix tak lama setelah babak kedua dimulai. Tak lama kemudian, Chelsea berhasil menambah keunggulan mereka berkat gol yang dicetak oleh Abdoulaye Doucoure. Gol kedua tersebut lahir hanya berselang 15 menit setelah gol pertama bagi pihak The Blues.
Gol dari Kai Havertz
Kai Havertz kemudian memastikan pihak Chelsea masih tetap unggul dengan mencetak gol ketiga. Gol tersebut dipersembahkannya pada menit ke-76 pertandingan tersebut. Berkat golnya tersebut pula, para penggemar The Blues bisa memastikan tim mereka tetap unggul, setidaknya sampai momen tersebut.
Namun, tak lama kemudian, pemain pengganti yang diturunkan pelatih dari pihak lawan berhasil menyeimbangkan kedudukan antara kedua tim. Ellis Sims berhasil melesat cepat melalui Kalidou Koulibaly dan melesatkan tendangan cepat melalui Kepa Arrizabalaga. Serangan cepatnya berhasil menambah perolehan satu gol bagi tim asuhan Sean Dyche.
Dampak dari Gol Penyeimbang Kai Havertz
Berkat hasil yang mereka peroleh pada pertandingan tersebut, Fun88 link melaporkan kalau Everton berhasil melampaui Nottingham Forest dengan melompat ke peringkat 15 klasemen Liga Primer Inggris saat ini. Tapi posisi tersebut membuat mereka hanya terpaut 2 poin dari zona degradasi. Chelsea, sementara itu, tetap berada di peringkat 10 klasemen dengan terpaut 10 poin dari klub yang berada di peringkat 4 dengan selisih 11 pertandingan lagi yang harus dilalui.
Namun, dalam sebuah momen babak kedua ketika sebanyak 4 gol lahir di pertandingan tersebut, satu momen yang menyita perhatian banyak orang adalah kelakuan Kai Havertz usai berhasil mencetak gol bagi tim asal Stamford Bridge tersebut. Dalam aksi selebrasinya, ia terlihat mengejek Pickford dengan menempatkan kedua tangannya di daerah telinganya dan mengeluarkan lidahnya sambil berlari.
Setelah pertandingan tersebut, beberapa wartawan mencoba menanyakan perihal hal tersebut kepada Graham Potter. Terhadap aksi pemainnya tersebut, Graham Potter berujar bahwa ketika pemain mencetak gol, mereka umumnya mengalami sebuah sensasi yang seolah tidak bisa mereka kendalikan. Ia juga mengatakan bahwa ia sendiri bukan tergolong pemain yang mencetak banyak gol, sehingga ia tidak tahu pasti sensasi yang dialami oleh Kai Havertz. Menurutnya setiap pencetak gol harus menikmati pengalaman dan selebrasi tersebut, tanpa sama sekali melibatkan pihak lawan.