Jika kemenangan Real Madrid di laga final Liga Champions tahun 2018 silam dikenang karena buruknya penampilan Loris Karius di gawang Liverpool, hal yang sama tidak terjadi untuk tahun ini. Kemenangan klub sepakbola asal Spanyol tersebut atas klub yang sama di Paris pada hari Rabu waktu setempat bisa dikatakan muncul berkat peran penting sosok Thibaut Courtois.
Peran Penting Thibaut Courtois
Sang pemain asal Belgia tersebut menunjukkan permainan yang luar biasa sebagai seorang penjaga gawang kelas dunia. Berkali-kali ia melakukan langkah penyelamatan penting terhadap berbagai serangan tajam dari pihak pemain Jurgen Klopp. Berkat permainannya pula, Real Madrid berhasil mengamankan laga tersebut setelah mengandaskan 1 serangan ke gawang Liverpool. Hasil ini juga yang membuat mereka berhasil menjadi pemenang pada perhelatan Liga Champions kali ini.
Hal ini pun diakui oleh Jurgen Klopp. Menurutnya, jika seorang penjaga gawang menjadi pemain terbaik dalam suatu laga, semua orang bisa tahu betul bahwa tim lawan tidak akan bisa berbuat banyak.
Mustahil Tanpa Thibaut Courtois
Vinicius Junior bisa jadi menjadi satu-satunya pemain yang berhasil mencetak gol pada laga tersebut. Tapi sayangnya, kemenangan Real Madrid atas Liverpool pada kesempatan tersebut akan mustahil tanpa peran Thibaut Courtois, menurut laporan Fun88 slot.
Dalam laga tersebut, sang penjaga gawang tercatat melaklukan total 9 kali penyelamatan. Salahs atunya bahkan merupakan serangan tajam yang diarahkan langsung oleh Mohamed Salah. Tak hanya itu, ia juga berhasil mematahkan serangan yang diberikan oleh Sadio Mane dalam laga yang sama.
Tanggapan Sang Penjaga Gawang
Ketika ditanya pendapatnya, Thibaut Courtois berujar bahwa penampilan terbaiknya pada laga tersebut adalah ketika ia bisa mematahkan serangan dari Sadio Mane. Ia harus benar-benar melompati jarak 2 meter untuk bisa mematahkan serangan tersebut dan langsung berbalik arah untuk menghindari arah gerak bola yang memantul ke arah sebaliknya.
Sang pemain berusia 30 tahun tersebut terlihat sukses dalam menjalani karirnya sejauh ini sejak memenangkan liga Belgia pada tahun 2011. Saat itu, ia masih berada di klub sepakbola Genk bersama dengan rekan setimnya, Kevin de Bruyne, yang kala itu masih muda.
Dengan penampilannya yang gemilang, ia pun melanjutkan karirnya bersama Atletico Madrid, The Blues, hingga akhirnya bergabung bersama Real Madrid.
Meski dirinya saat ini sudah terbilang sebagai penjaga gawang kelas dunia, bukan berarti dirinya tidak memiliki kesalahan di masa lampau. Thibaut Courtois tercatat pernah mengalami kekalahan saat masih membela Atletico Madrid. Kala itu ia harus menelan kekalahan dari Real Madrid yang masih berada di bawah asuhan carlo Ancelotti.
Tampaknya hal ini menjadi pelajaran tersendiri yang kemudian mendorongnya untuk terus berkembang. Kini, ia bahkan disebut-sebut telah melampaui kelas Gianluigi Buffon, sosok penjaga gawang legendaris asal Italia. Ia kemudian berujar bahwa hal semacam ini membuat dirinya merasa begitu bangga di samping ketika momen kelahiran putra-putrinya. Ia berujar bahwa ia tidak ingin sama seperti Gianluigi Buffon. Sang legenda tidak pernah memenangkan Liga Champions. Tapi kini ia berhasil membuktikan bahwa ia mampu bermain dengan lebih baik setelah mengantarkan Real Madrid mengalahkan LIverpool pada laga prestisius tersebut.